Orbital-p memiliki bilangan kuantum azimut, ℓ 1 dan m= 0, ±l. Oleh karena itu, orbital-p memiliki tiga orientasi dalam ruang sesuai dengan bilangan kuantum magnetiknya. Oleh karena nilai m sesungguhnya mengandung sinus maka bentuk orbital-p menyerupai bentuk sinus dalam ruang. Kumpulan orbital p dengan berbagai orientasi Kumpulan orbital p dengan berbagai orientasi. Ketiga orbital-p memiliki bentuk yang sama, tetapi berbeda dalam orientasinya. Orbital-px memiliki orientasi ruang pada sumbu-x, orbital-py memiliki orientasi pada sumbu-y, dan orbital-pz memiliki orientasi pada sumbu-z. Makna dari bentuk orbital-p adalah peluang terbesar ditemukannya elektron dalam ruang berada di sekitar sumbu x, y, dan z. Adapun pada bidang xy, xz, dan yz, peluangnya terkecil. 3. Orbital-d
Orbital-d memiliki bilangan kuantum azimut ℓ = 2 dan m = 0, ±1, ±2. Akibatnya, terdapat lima orbital-d yang melibatkan sumbu dan bidang, sesuai dengan jumlah bilangan kuantum magnetiknya. Orbital-d terdiri atas orbital-dz2, orbital-dxz , orbital-dxy, orbital-dyz, dan orbital-dx2− y2 Kumpulan orbital d dengan berbagai orientasi Kumpulan orbital d dengan berbagai orientasi. Orbital -dxy, dxz, dyz, dan dx2− y2 memiliki bentuk yang sama, tetapi orientasi dalam ruang berbeda. Orientasi orbital-dxy berada dalam bidang xy, demikian juga orientasi orbital-orbital lainnya sesuai dengan tandanya. Orbital dx2− y2 memiliki orientasi pada sumbu x dan sumbu y. Adapun orbital dz2 memiliki bentuk berbeda dari keempat orbital yang lain.
Orientasi orbital ini berada pada sumbu z dan terdapat “donat” kecil pada bidang-xy. Makna dari orbital-d adalah, pada daerah-daerah sesuai tanda dalam orbital (xy, xz, yz, x2–y2, z2 menunjukkan peluang terbesar ditemukannya elektron, sedangkan pada simpul-simpul di luar bidang memiliki peluang paling kecil.
Bentuk orbital-f dan yang lebih tinggi dapat dihitung secara matematika, tetapi sukar untuk digambarkan atau diungkapkan kebolehjadiannya sebagaimana orbital-s, p, dan d.
Empat orbital mempunyai bentuk yang sama dan setiap orbital mempunyai 4 “lobe” kepadatan elektron. Adapun perbedaannya terletak pada arah berkumpulnya kepadatan elektron. Sementara itu, satu orbital lagi mempunyai bentuk berbeda, tetapi memiliki energi yang sama dengan keempat orbital d lainnya.
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara. Orbital ini hanya digunakan untuk unsur-unsur transisi yang letaknya lebih dalam menurut saya setelah orbital f masih ada lagi orbital lainnya, namun hanya keempat orbital inilah yang sering digunakan.
Hai enda, disini saya ingin bertanya, apa yg menyebabkan kepadatan elektron pada orbital P tidak tersebar merata? Jelaskan menurut pemahaman anda sendiri.
baik saya akan mencoba menjawab. menurut saya kepadatan elektron tidak tersebar merata mungkin diakibatkan adanya gaya tarik antara inti atom dengan elektron2 disekelilingnya.tetapi sebaliknya elekton menurut rutherford mengatakan bahwa elektron tersebar merata mengelilingi inti atom.
Apa yang menyebabkan p orbital dan d orbital ?
BalasHapusOrbital-p
HapusOrbital-p memiliki bilangan kuantum azimut, ℓ 1 dan m= 0, ±l. Oleh karena itu, orbital-p memiliki tiga orientasi dalam ruang sesuai dengan bilangan kuantum magnetiknya. Oleh karena nilai m sesungguhnya mengandung sinus maka bentuk orbital-p menyerupai bentuk sinus dalam ruang.
Kumpulan orbital p dengan berbagai orientasi Kumpulan orbital p dengan berbagai orientasi.
Ketiga orbital-p memiliki bentuk yang sama, tetapi berbeda dalam orientasinya. Orbital-px memiliki orientasi ruang pada sumbu-x, orbital-py memiliki orientasi pada sumbu-y, dan orbital-pz memiliki orientasi pada sumbu-z. Makna dari bentuk orbital-p adalah peluang terbesar ditemukannya elektron dalam ruang berada di sekitar sumbu x, y, dan z. Adapun pada bidang xy, xz, dan yz, peluangnya terkecil.
3. Orbital-d
Orbital-d memiliki bilangan kuantum azimut ℓ = 2 dan m = 0, ±1, ±2. Akibatnya, terdapat lima orbital-d yang melibatkan sumbu dan bidang, sesuai dengan jumlah bilangan kuantum magnetiknya. Orbital-d terdiri atas orbital-dz2, orbital-dxz , orbital-dxy, orbital-dyz, dan orbital-dx2− y2
Kumpulan orbital d dengan berbagai orientasi
Kumpulan orbital d dengan berbagai orientasi.
Orbital -dxy, dxz, dyz, dan dx2− y2 memiliki bentuk yang sama, tetapi orientasi dalam ruang berbeda. Orientasi orbital-dxy berada dalam bidang xy, demikian juga orientasi orbital-orbital lainnya sesuai dengan tandanya. Orbital dx2− y2 memiliki orientasi pada sumbu x dan sumbu y. Adapun orbital dz2 memiliki bentuk berbeda dari keempat orbital yang lain.
Orientasi orbital ini berada pada sumbu z dan terdapat “donat” kecil pada bidang-xy. Makna dari orbital-d adalah, pada daerah-daerah sesuai tanda dalam orbital (xy, xz, yz, x2–y2, z2 menunjukkan peluang terbesar ditemukannya elektron, sedangkan pada simpul-simpul di luar bidang memiliki peluang paling kecil.
Bentuk orbital-f dan yang lebih tinggi dapat dihitung secara matematika, tetapi sukar untuk digambarkan atau diungkapkan kebolehjadiannya sebagaimana orbital-s, p, dan d.
Apakah setelah orbital f masih terdapat orbital lainnya? Tolong jelaskan
BalasHapusdf
HapusEmpat orbital mempunyai bentuk yang sama dan setiap orbital mempunyai 4 “lobe” kepadatan elektron. Adapun perbedaannya terletak pada arah berkumpulnya kepadatan elektron. Sementara itu, satu orbital lagi mempunyai bentuk berbeda, tetapi memiliki energi yang sama dengan keempat orbital d lainnya.
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara. Orbital ini hanya digunakan untuk unsur-unsur transisi yang letaknya lebih dalam
menurut saya setelah orbital f masih ada lagi orbital lainnya, namun hanya keempat orbital inilah yang sering digunakan.
Hai enda, disini saya ingin bertanya, apa yg menyebabkan kepadatan elektron pada orbital P tidak tersebar merata? Jelaskan menurut pemahaman anda sendiri.
BalasHapusbaik saya akan mencoba menjawab. menurut saya kepadatan elektron tidak tersebar merata mungkin diakibatkan adanya gaya tarik antara inti atom dengan elektron2 disekelilingnya.tetapi sebaliknya elekton menurut rutherford mengatakan bahwa elektron tersebar merata mengelilingi inti atom.
HapusTerimakasih endah vidoe yang di unggah sangatlah bermanfaat dan membantu
BalasHapusApa teori yang melandasi visualisasi orbital s, p, d, f? Terima kasih
BalasHapus