1. ALKOHOL
Dalam Kimia, Alkohol (Atau Alkanol) Adalah Istilah Yang Umum
Untuk Senyawa Organik Apa Pun Yang Memiliki Gugus Hidroksil
(-OH) Yang Terikat Pada Atom Karbon, Yang Ia Sendiri Terikat Pada Atom Hidrogen
Dan/Atau Atom Karbon Lain. Alkohol Adalah Senyawa Yang Mempunyai Rumus Umum :R-OH Dimana
R Adalah Gugus Alkil Atau Alkil Tersubtitusi. Gugus Ini Dapat Merupakan Rantai
Terbuka, Rantai Tertutup (Siklis) Dan Dapat Mempunyai Ikatan Rangkap Atau
Mengikat Gugus Aromatik. Sebagai Turunan Alkana Dan Maupun Air, Alkohol Dapat
Menyerupai Sifat Keduanya. Alkohol Lebih Rendah Mempunyai Sifat Yang Menyerupai
Air Karena Gugusan Hidroksil (-OH) Mengambil Bagian Yang Lebih Besar Dalam
Molekulnya. Sedangkan Alkohol Yang Lebih Tinggi Terutama Yang Menyerupai
Sifat-Sifat Alkana Hanya Sedikit Larut Dalam Air. Tetapi Lebih Mudah Larut
Dalam Pelarut Organik.
Senyawa Alkanol
Atau Alkohol Memiliki;




Rumus Umum Struktur ;Cnh2n+1 OH Atau R-OH
Rumus Umum Molekul ;Cnh2n+2 O
Berdasarkan Jumlah Gugus Hidroksinya,
Alkohol Dibagi Menjadi Polialkohol Dan Mono Alkohol.
A.Monoalkohol
Monoalkohol Adalah Alkohol Yang Memiliki Satu Gugus -OH. Rumus Umum Monoalkohol
Sama Dengan Rumus Alkana, Tetapi Satu Atom H Diganti Oleh Gugus Hidroksi (-OH).
Alkohol Memiliki Gugus -OH, Rumus Struktur Dapat Juga Ditulis R-OH (R Menyatakan Gugus Alkil). Alkohol
Merupakan Turunanalkana Sehingga Disebut Juga Alkanol. Oleh Karena, Itu
Penamaannya Disesuaikan Dengan Alkananya, Tetapi Huruf Akhir A Pada Alkana Diganti Dengan Ol.
Jenis-Jenis Alkohol
Berdasarkan
Jenis Atom C Yang Mengikat Gugus -OH, Alkohol Dibedakan Atas Alkohol Primer,
Alkohol Sekunder, Dan Alkohol Tersiaer.
a) Alkohol Primer
Alkohol Primer
Adalah Alkohol Yang Gugus –OH Nya Terikat Pada Atom C Yang Mengikat Satu Atom C
Yang Lain.
·
Alkohol Primer
Dapat Teroksidasi Menjadi Aldehid, Dan Pada Oksidasi Tahap Berikutnya Aldehid
Akan Menghasilkan Asam Alkanoat.
·
Ciri-Ciri
Alkohol Primer Adalah
ΓΌ Namanya Berakhiran 1-Ol.
ΓΌ Gugus –OH Selalu Terikat Pada CH2.
Contoh : CH3-CH2-CH2-OH
1-Propanol
B. Alkohol
Sekunder
Alkohol Sekunder
Adalah Alkohol Yang Gugus –OH Nya Terikat Pada Atom C Yang Mengikat Dua Atom C Yang
Lain.
Alkohol Sekunder
Dapat Teroksidasi Menjadi Alkanon.
Ciri-Ciri
Alkohol Sekunder Adalah :
§
Namanya Tidak
Berakhiran 1-Ol.
§
Namanya Tidak
Mengandung N-Il-N-Ol (Nomor –Il Dan Nomor –Ol Yang Sama). Gugus –OH Selalu
Terikat Pada CH.
Contoh : CH3-CH-CH2-CH2-CH3 OH
(2-Pentanol)
Ciri Khas Alkohol Sekunder Ialah Atom C Yang Mengikat
Gugus -OH Berikatan Dengan Satu Atom H.
B)
Alkohol Tersier
Jika Gugus -OH
Terikat Pada Atom C Tersier (Atom C Yang Mengikat Tiga Atom C Lainnya).


OH
2 Metil-2pentanol
Ciri Khas
Alkohol Tersier Ialah Atom C Yang Berikatan Dengan Gugus -OH Tidak
Mengikat Atom H.
SIFAT ALKOHOL
Sifat
Alkohol Di Kelompokkan Menjadi 2, Yaitu; Sifat Fisikanya Dan Sifat Kimianya
A) Sifat Fisik
Alkohol Rantai Pendek Bersifat Polar Sehingga Dengan Baik Larut Dalam Air
Serta Memiliki Titik Didih Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Alkena. Dalam
Hal Kepolaran Dan Titik Didih, Alkohol Rantai Pendek Memilki Kemiripan Sifat
Dengan Air. Hal Tersebut Disebabkan Karena Air Dan Alkohol Keduanya Memilki
Gugus -OH. Gugus -OH Ini Bersifat Polar Sehingga Menyebabkan Air Dan Alkohol
Bersifat Polar Pula. Adapun Titik Didih Yang Tinggi Disebabkan Oleh Adanya
Ikatan Hidrogen Antara Molekul Air, Antar Molekul Alkohol Atau Antar Molekul
Air Dan Alkohol. Ikatan Hidrogen Ini Juga Menyebabkan Alkohol Larut Dalam Air.
B)Sifat Kimia
Alkohol Bersifat Mudah Terbakar Selain Itu Gugus OH Merupakan Gugus Yang Cukup
Reaktif Sehingga Alkohol Mudah Terlibat Dalam Berbagai Jenis Reaksi. Adapun Reaksi-Reaksi
Yang Umum Terjadi Pada Alkohol Adalah Sebagai Berikut :
§
Reaksi
Oksidasi Reaksi Oksidasi Pada Alkohol Juga Dapat Berlangsung Melalui Reaksi
Antara Alkohol Dan Oksigen. Misalnya Reaksi Pembakaran Pada Spirtus.
§
Reaksi
Dengan Asam Karboksilat. Ester Dibuat Melalui Reaksi Antara Alkohol Dan Asam
Karboksilat Yang Disebut Reaksi Esterfikasi.
TATA NAMA ALKOHOL
Penamaan Senyawa Monoalkohol Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara, Yaituberdasarkan
Aturan IUPAC Dan Cara Trivial.
A.Tata Nama Alkohol Berdasarkan IUPAC
1.
Terlebih Dahulu
Menentukan Rantai Karbon Terpanjangyang Mengandung Gugus -OH. Selanjutnya,
Rantai Karbon Terpanjang Tersebut Di Beri Nama Rantai Alkananya, Tetapi Akhir
Huruf A Digantikan Dengan Ol. Ex; Butanol, Pentanol, Heksanol Dan Sebagainya.
2.
Penomoran Dimulai
Dari Atom C Ujung Yang Terdekat Dengan Gugus -OH.
3.
Senyawa Alkohol
Yang Memilki Gugus Alkil Dan Rantai Terpanjangnya Ekuivalen Darikedua Ujungnya
Terhaap Gugus -OH, Gugus Alkil Tersebut Harus Memperolehnomor Yang Lebih Kecil.Jika
Pada Suatu Rantai Alkohol Terdapat Lebih Dari Satu Gugus Alkil Yang Berbeda Dan
Gugus -OH Terikat Pada Ato C Dengan Posisi Yang Ekuivalen Dari Kedua Ujung
Rantai Terpanjang, Penomoran Dilakukan Dengan Menempatkan Gugus Alkil Yang
Lebih Besar Pada Atom C Dengan Nomor Yang Lebih Kecil.
4.
Urutan Penulisan
Cabang Alkil Dilakukan Sesuai Dengan Urutan Abjad.
B. Tata Nama Monoalkohol Berdasarkan Cara Trivial. Pada Tata Nama Alkohol Cara Trivial Ini, Rutan Penulisan Cabang Alkil Dilakukan
Sesuai Dengan Urutan Panjang Rantai Alkil (Metil, Etil, Propil, Dan Seterusnya
).
Keisomeran Pada Alkohol
1.
Keisomeran
Struktur Senyawa-Senyawa Yang Memiliki Rumus Molekul Dan Gugus Fungsi Yang
Sama, Tetapi Posisi Gugus Fungsinya Berbeda. Ex I-Propanol Berisomer Struktur
Dengan Senyawa 2-Propanol. Cara Menentukan Jumlah Isomer Pada Suatu Senyawa
Alkohol Pertama-Tama Tentukan Rangka Atom Karbonnya, Kemudian Aturlah Posisi
Gugus Fungsi -OH.
2.
Keisomeran
Optik Yaitu Tipe Isomer Suatu Senyawa Yang Memiliki Rumus Molekul, Gugus
Fungsi, Dan Posisi Gugus Fungsi Sama, Tetapi Letak Atom Atom Atau Gugus
Fungsinya Berbeda. Jika Atom C Yang Berikatan Dengan Gugus -OH Pada Senyawa
Alkohol Mengikat Tiga Atom Atau Tiga Gugus Atom Yang Berbeda,Senyawa
Tersebut Memiliki Keisomeran Optik. Atom C Yang Mengikat Empat Atom Atau
Gugus Atom Yang Berbeda Disebut C Asimetris
(C Kiral).
Terdapat 2
Jenis Alkohol Yang Memiliki Isomer Optik, Yaitu;
A) Alkohol
Sekunder Yang Memilki 2 Alkil Yang Berbeda Yang Terikat Pada C – OH;
B) Alkohol
Tersier Yang Memiliki 3 Alkil Berbeda Yang Terikat Pada C – OH,
B. Polialkohol
Polialkohol Adalah Alkohol Yang Memiliki Gugus –OH Lebih
Dari Satu. Tata Nama Polialkohol Sama Dengan Tata Nama Monoalkohol,Tetapi
Ditambah Awalan Untuk Menyatakan Untuk Menyatakan Jumlah Gugus –OH. Beberapa Contoh
Polialkohol Sebagai Berikut.

OH
1,2,3-Propanatriol
Senyawa Polialkohol Yang Banyak Di
Gunakan Dalam Kehidupan Sehari-Hari Adalah Gliserol Dan Etilen Glikol.
Kegunaan Dan Dampak Penggunaan Alkohol
A. Monoalkohol
Metanol
1.
Sebagai
Pengawet Mayat Atau Spesimen Biologi.
2.
Bahan Baku
Untuk Mensintesis Senyawa Lain Seperti Metil Butirat.
3.
Dapat
Menghasilkan Bahan Bakar Yang Memiliki Nilai Oktan Yang Tinggi.
4.
Bersifat
Toksik (Beracun)Dalam Jumlah Sidikit (15ml) Dapat Menyebabkan Kebutaan Dan
Dalam Jumlah Banyak Dapat Menyebabkan Kematian.
Etanol
1.
Digunakan
Sebagai Zat Anti Septik,Pembersih Luka, Serta Pensteril Alat-Alat Kedokteran
Dan Industri.
2.
Digunakan
Untuk Pelarut Dalam Industri Parfurm,Obat Obatan, Zat Warna, Dan Kosmetik.
3.
Dapat Menghasilkan
Bahan Bakar Yang Disebut Gosohol, Digunakan Sebagai Bahan Bakar Alternatif Yang
Ramah Lingkungan.
Spirtus
*Digunakan
Sebagai Bahan Bakar Lampu Petromak Dan Bunsen. Dan Lampu Spirtus Ini Biasanya
Digunakan Untuk Proses Sterilisasi Di Labolatorium Mikrobiologi.
B.Polialkohol
Gliserol
*Sebagai
Bahan Cairan Pembersih Telinga Dan Pelarut Obat Obatan, Ex Sirup Obat Batuk.
*Sebagai
Bahan Kosmetik (Pelembab Kulit)
*Sebagai
Bahan Baku Serat Plastik
*Sebagai
Bahan Untuk Membuat Peledak,Yaitu Nitrogliserin
Glikol
*Digunakan
Sebagai Pelarut Dan Bahan Baku Untuk Membuat Serat Sintesis Seperti Dacron.
Reaksi Alkohol
Reaksi-Reaksi
Pada Alkohol Dapat Digunakan Sebagai Pengenal Alkohol.
.
1.Reaksi Dengan Logam Natrium
Alkohol Dapat
Bereaksi Dengan Logam Na Membentuk Alkoksida Dan Gas Hidrogen. Contoh Reaksi
Etanol Dengan Logam Natrium
C2H5―OH+ Na → C2h5ona
+H2
Etanol Na-Etoksida
Reaksi Ini Dapat Digunakan Sebagai Reaksi Pengenal
Alkohol
2.
Reaksi Oksidasi
Reaksi Oksidasi
Alkohol Menghasilkan Hasil Reaksi Yang Berbeda-Beda, Tergantung Pada Jenis Alkoholnya. Reaksi Oksidasi Alkohol Oleh Zat
Oksidator Sedang, Seperti Larutan K2Cr2O7 Dalam
Lingkungan Asam Dapat Digunakan Untuk Mengidentifikasi Alkohol Primer, Alkohol Sekunder, Dan
Alkohol Tersier.
Alkohol Primer Teroksidasi Membentuk
Aldehid Dan Dapat Teroksidasi Lebih Lanjut Membentuk Asam Kar-Boksilat.
Contoh:
CH3―CH2―OH + O2
Γ CH3―COH+H2O
Etanol Etanol
CH3―COH
+ O2 Γ CH3COOH
Etanol Asam Etanol
Alkohol Sekunder Teroksidasi
Membentuk Keton.
Alkohol Tersier Teroksidasi.
3.
Reaksi Dengan Oksigen Halida
Jika Alkohol
Direaksikan Dengan Hidrogen Halida Akan Terbentuk Haloalkana Dan Air Dengan
Reaksi:
R―OH+HX
R― H2O
Contoh:
CH3― OH+Hcl CH3―Cl+H2O
4.
Reaksi Esterifikasi
Alkohol Dengan
Asam Karboksilat Dapat Menghasilkan Ester.
R―OH + R― COOH Γ R―COOR’ + H2O
Alkohol Asam
Karbosilat Ester
Contoh:
C2H5OH + CH3COOH Γ CH3
― COOC2H5 + H2O
Etanol Asam
Asetat Etil Asetat
5.
Reaksi Dehidrasi Alkohol
Alkohol Jika Dipanaskan Dengan Asam Kuat, Maka Akan
Terjadi Alkena Dan Air.
Contoh:
CH3―CH2―CH2―OH Γ CH2―CH=
CH2 + H2O
N―Propanol 1―Propena
Menurut Aturan
Saytzeff, Pada Reaksi Dehidrasi Alkohol Primer, Atom H Dan Gugus OH Yang
Terlepas Berasal Dari Atom-Atom C Yang Berdekatan. Sedangkan Pada Reaksi
Dehidrasi Alkohol Sekunder, Atom H Yang Terlepas Berasal Dari Atom C Yang
Terikat
Pada Rantai C Terpanjang.
Alkohol Merupakan Senyawa Organik Yang Sangat
Bermanfaat. Maka Dari Itu Usaha Untuk Membuat Alkohol Pun Semakin Besar. Inilah
Reaksi Pembuatan Alkohol:
1. Mereaksikan Alkil Halida (Haloalkana)
Dengan Basa
Reaksi Antara
Alkil Halida Dengan Basa Akan Menghasilkan Alkohol Dan Garam.
RX + KOH → ROH
+ KX
Cara Ini Digunakan Secara Khusus Untuk Membuat Amil Alkohol Dalam Skala Besar, Yaitu Dengan Mereaksikan Kloropentana Dan KOH. Dari Hasil Eksperimen Dapat Disimpulkan Bahwa Alkil Iodida Lebih Cepat Reaksinya Daripada Alkil Bromida Maupun Alkil Klorida. Selain Itu Halida Primer Menghasilkan Hasil Alkohol Yang Lebih Banyak Dibandingkan Dengan Alkil Halida Sekunder Maupun Tersier.
2. Mereduksi Aldehida Dan Keton
Reaksi Aldehida
Oleh Hidrogen Menghasilkan Alkohol Primer.
RCHO + H2
→ ROH
Sedangkan Reaksi
Keton Oleh Hidrogen Menghasilkan Alkohol Sekunder.
ROR + H2
→ ROH
Alkohol Tersier Tidak Dapat Dihasilkan Melalui Reaksi
Reduksi.
3. Hidrolisis Alkil
Hidrogensulfat
Pembuatan Alkohol
Dengan Cara Hidrolisis Alkil Hidrogen Sulfat Banyak Digunakan Untuk Membuat
Etanol Perdagangan. Senyawa Etil Hidrogensulfat Yang Diperlukan Dibuat Dari
Reaksi Adisi H2SO4 Pada Etena. Contoh:
CH3-CH2-SO3H
+ H2O → CH3CH2OH + H2SO4
4. Hidrasi Alkena
Alkena Jika
Dikenai Reaksi Hidrasi Dengan Adanya Asam Encer Akan Menghasilkan Alkohol. Sebagai
Contoh, Hidrasi Etilena Akan Menghasilkan Etil Alkohol (Etanol). Reaksinya Adalah:
CH2=CH2
+ H2O ⇌ CH3CH2OH
5. Hidrolisis Ester
Rumus Ester
Suatu Asam Organik Adalah RCOOR'. Bila Ester Tersebut Dihidrolisis Dapat
Menghasilkan Alkohol Dan Asam Karboksilat Menurut Persamaan Reaksi:
RCOOR' + H2O
⇌ RCOOH + R'OH
Cara Hidrolisis Ini Ditempuh Saat Tidak Ada Cara Lain
Untuk Membuat Suatu Alkohol Yang Diperlukan
6. Menggunakan Reagen Grignard
Alkohol Primer,
Sekunder Dan Tersier Dapat Dibuat Dengan Reagen Grignard. Reagen Grignard Adalah
Senyawa Organometalik Dengan Rumus Umum Rmgx.
Langkah 1: CH3-Mg-Cl
+ HCHO → CH3-CH2-Omgcl
Langkah 2: CH3-CH2-Omgcl
+ H2O → CH3-CH2-OH + Mgcl(OH)
2.
Eter
Eter Mempunyai Rumus Umum R-O-R’ Dengan
R Dan R’ Dapat Merupakan Gugus Alkil Yang Sama. Bila Gugus Alkilnya Sama
Disebut Sebagai Eter Simetris Dan Jika Tidak Sama Disebut Dengan Eter Majemuk. Eter
Berisomer Gugus Fungsi Dengan Alcohol, Sebab Rumus Kimia Eter Sama Dengan
Alkohol.Contoh Senyawa Eter Yang Paling Umum Adalah Pelarut Dan Anestetikdietil Eter (Etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3).
Eter Sangat Umum Ditemukan Dalam Kimia Organik Dan Biokimia, Karena Gugus Ini
Merupakan Gugus Penghubung Pada Senyawa Karbohidrat Dan Lignin.
Jenis Eter:
Eter Tunggal : Eter Dengan Gugus Alkil Sama
Eter Majemuk : Eter Dengan Gugus Alkil Berbeda
Eter Atau
Alkoksialkana Merupakan Senyawa Turunan Alkana. Satu Atom H Rantai Alkana
Diganti Oleh Gugus Alkoksi Sehingga Eter Mamiliki Dua Gugus Alkil.
R – H
R – OR'
Alkana
Eter
·
Rumus Umum Struktur ; R – O -R'
· Rumus Umum Molekul ; Cnh2n+2
Struktur
Eter
Eter Atau
Alkoksi Alkana Merupakan Turunan Alkana Yang Mempunyai Struktur Berbeda Dengan
Alkohol. Eter Mempunyai Rumus Umum R–O–R'. Dengan Gugus Fungsi –O– Yang Terikat
Pada Dua Gugus Alkil. Gugus Alkil Yang Terikat Dapat Sama Dan Dapat Berbeda. Beberapa
Contoh Senyawa Eter. Seperti Pada Tabel 4.3 Berikut.
No
|
R
|
Gugus Fungsi
|
R’
|
Rumus Struktur
|
1
|
―CH3
|
―O―
|
CH3
|
CH3 ―O― CH3
|
2
|
―C2H5
|
―O―
|
C2H5
|
C2H5 ―O― C2H5
|
3
|
―CH3
|
―O―
|
CH3
|
CH3 ―O― CH3
|
4
|
―C2H5
|
―O―
|
C2H5
|
C2H5―O― C2H5
|
TATA NAMA ETER
Penamaan Eter
Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara, Yaitu Penamaan Alkil Eter (Cara Trivial) Dan Menurut
Sistem IUPAC, Gugus –OR Disebut Gugus
Alkoksi Sehingga Penataan Nama Senyawa Eter Dimulai Dengan Nama Gugus
Alkoksi (Alkoksialkana) Diikuti Oleh Nama Rantai Utamanya.
1.
Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Nama Kedua
Gugus Alkil Disebut Lebih Dahulu (Diurutkan Berdasarkan Abjad), Kemudian Di
Tambahkan Eter. Jika Kedua Gugus Alkil Sama, Diawalan Di.
2.
Penamaan Alkoksialkana (IUPAC
Penataan
Nama Senyawa Eter Dimulai Dengan Nama Gugus Alkoksi Diikuti Oleh Nama Rantai
Utamanya. Gugus Alkoksi Dianggap Sebagai Cabang Yang Terikat Pada Rantai Induk.
Di Bawah
Ini Penataan Nama Eter Menurut Trivial Dan IUPAC
Rumus Struktur Eter
|
Nama Trivial
|
Nama IUPAC
(Alkoksialkana)
|
CH3 ⎯ O ⎯ CH3
|
Dimetil Eter
|
Metoksi Metana
|
CH3 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯ CH3
|
Etil Metil
Eter
|
Metoksi Etana
|
CH3 ⎯ CH2 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯ CH3
|
Dietil Eter
|
Etoksi Etena
|
![]() |
Isopentil Etil
Eter
|
2-Etoksi
Pentana
|
![]() |
Fenil Propil
Eter
|
Fenoksi Propana
|
SIFAT-SIFAT ETER
Sifat-Sifat Eter Yaitu. Pada Keadaan Standar, Hampir Seluruh Senyawa Eter
Berwujud Cair, Kecuali Dimetil Eter (Gas). Jika Dibandingkan Dengan Senyawa
Alkohol, Titik Didih Dan Titik Leleh Eter Lebih Keci. Ini Terjadi Karena Antar
Molekul Eter Tidak Membentuk Ikatan Hidrogen. Eter Juga Cenderung Bersifat Nono
Polar, Sehingga Kelarutannya Dalam Air Sangat Kecil. Selain Itu Eter Bersifat
Mudah Terbakar. Dibandingkan Terhadap Alkohol, Eter Jauh Kurang Reaktif Kecuali
Dalam Hal Pembakaran.Eter Jauh Lebih Mantap (Lebih Kurang Reaktif) Dibandingkan
Alkohol. Eter Tidak Bereaksi Dengan Logam Natrium. Sifat Ini Dapat Digunakan
Untuk Membedakan Alkohol Dengan Eter.
Keisomeran
Eter Memilki
Dua Isomer, Yaitu Isomer Struktur Dan Isomer Fungsional.
I.
Isomer Struktur
Isomer Struktur Ialah Senyawa Yang Memiliki Rumus Molekul Sama, Namun Rumus
Strukturnya Berbeda. Contohnya Dietil Eter Memiliki Isomer Struktur Dengan
Metil Propil Eter Dan Metil Isopropil Eter.
Ii.
Isomer Fungsional
Alkohol Dan Eter Keduanya Memiliki Rumus Umum Yang Sama, Akan Tetapi,
Keduanya Memiliki Jenis Gugus Fungsional Yang Berbeda. Dua Senyawa Yang
Memiliki Rumus Umum Molekul Sama Namun Gugus Fungsionalnya Berbeda Disebut
Memiliki Keisomeran Fungsional. Eter Berisomer Fungsional Dengan Alkohol.
Alkohol Dengan Rumus Umum R–OH Dan Eter Dengan Rumus
Umum
Contoh:
C2H7–OH Dengan CH3– O – C2H5
1–Propanol Metoksi
Etana
(Propil
Alkohol)
(Etil–Metil Eter)
Kedua Senyawa Tersebut
Mempunyai Rumus Molekul Sama, Yaitu C3H8O Sedangkan
Gugus Fungsinya Berbeda. Jadi, Alkohol Dan Eter Mempunyai Keisomeran Fungsi.
.
Pembuatan Eter
Umumnya Eter
Dibuat Dari Dehidrasi Alkohol. Dietil Eter Dapat Dibuat Melalui Pemanasan
Etanol Dengan Asam Sulfat Pekat Pada Suhu Sekitar 140°C Hingga Reaksi Dehidrasi
Sempurna.
Pembuatan Eter
Dari Alkohol CH3CH2OH + HOCH2CH3⎯H2SO4→ CH3CH2–O–CH2CH3
+ H2O
Kegunaan Dan Dampak Eter
Senyawa Dietil
Eter Biasa Digunakan Sebagai Zat Anestetik (Pemati Rasa Atau Obat Bius) Yang
Diberikan Melalaui Pernafasan Namun Penggunaan Dietil Eter Dapat Menyebabkan
Iritasi Saluran Pernafasan Dan Merangsang Sekresi Lendir. Selain Itu Eter Juga
Digunakan Sebagai Pelarut Non Polar Untuk Melarutkan Senyawa Non Polar Pula,
Seperti Lemak, Lilin Dan Minyak. Eter Dapat Menyebabkan Mual Dan Muntah Selama
Waktu Pemulihan. Karena Dampak Negatif Ini, Eter Sudah Jarang Dipakai Di
Negara-Negara Maju.
1.
Permasalahannya:
Mengapa Alkohol Dapat Bereaksi Dengan Logam Natrium Sedangkan Eter Tidak
Dapat Bereaks Dengan Logam Natrium ?
2. Bagaimana Mekanisme Pembuatan Alkohol
Menggunakan Reagen Grignard?
Daftar Pustaka: