Minggu, 29 Oktober 2017

Alkohol, Eter Dan Senyawanya




1.       ALKOHOL

Dalam Kimia, Alkohol (Atau Alkanol) Adalah Istilah Yang Umum Untuk Senyawa Organik Apa Pun Yang Memiliki Gugus Hidroksil (-OH) Yang Terikat Pada Atom Karbon, Yang Ia Sendiri Terikat Pada Atom Hidrogen Dan/Atau Atom Karbon Lain. Alkohol Adalah Senyawa Yang Mempunyai Rumus Umum :R-OH Dimana R Adalah Gugus Alkil Atau Alkil Tersubtitusi. Gugus Ini Dapat Merupakan Rantai Terbuka, Rantai Tertutup (Siklis) Dan Dapat Mempunyai Ikatan Rangkap Atau Mengikat Gugus Aromatik. Sebagai Turunan Alkana Dan Maupun Air, Alkohol Dapat Menyerupai Sifat Keduanya. Alkohol Lebih Rendah Mempunyai Sifat Yang Menyerupai Air Karena Gugusan Hidroksil (-OH) Mengambil Bagian Yang Lebih Besar Dalam Molekulnya. Sedangkan Alkohol Yang Lebih Tinggi Terutama Yang Menyerupai Sifat-Sifat Alkana Hanya Sedikit Larut Dalam Air. Tetapi Lebih Mudah Larut Dalam Pelarut Organik.

Senyawa Alkanol Atau Alkohol Memiliki;                         
Gugus Fungsi ; :             
                             C     OH
                                
Rumus Umum Struktur ;Cnh2n+1 OH Atau R-OH
Rumus Umum Molekul ;Cnh2n+2 O

          Berdasarkan Jumlah Gugus Hidroksinya, Alkohol Dibagi Menjadi Polialkohol Dan Mono Alkohol.
A.Monoalkohol
          Monoalkohol Adalah Alkohol Yang Memiliki Satu Gugus -OH. Rumus Umum Monoalkohol Sama Dengan Rumus Alkana, Tetapi Satu Atom H Diganti Oleh Gugus Hidroksi (-OH). Alkohol Memiliki Gugus -OH, Rumus Struktur Dapat Juga Ditulis R-OH (R Menyatakan Gugus Alkil). Alkohol Merupakan Turunanalkana Sehingga Disebut Juga Alkanol. Oleh Karena, Itu Penamaannya Disesuaikan  Dengan Alkananya, Tetapi Huruf Akhir A Pada Alkana Diganti Dengan Ol.

Jenis-Jenis Alkohol
Berdasarkan Jenis Atom C Yang Mengikat Gugus -OH, Alkohol Dibedakan Atas Alkohol Primer, Alkohol Sekunder, Dan Alkohol Tersiaer.
a)      Alkohol Primer
 

Alkohol Primer Adalah Alkohol Yang Gugus –OH Nya Terikat Pada Atom C Yang Mengikat Satu Atom C Yang Lain.
·         Alkohol Primer Dapat Teroksidasi Menjadi Aldehid, Dan Pada Oksidasi Tahap Berikutnya Aldehid Akan Menghasilkan Asam Alkanoat.
·          Ciri-Ciri Alkohol Primer Adalah 
ΓΌ  Namanya Berakhiran 1-Ol. 
ΓΌ    Gugus –OH Selalu Terikat Pada CH2.
Contoh : CH3-CH2-CH2-OH
    1-Propanol
           





B. Alkohol Sekunder 

Alkohol Sekunder Adalah Alkohol Yang Gugus –OH Nya Terikat Pada Atom C Yang Mengikat Dua Atom C Yang Lain.
  Alkohol Sekunder Dapat Teroksidasi Menjadi Alkanon.

Ciri-Ciri Alkohol Sekunder Adalah :
§  Namanya Tidak Berakhiran 1-Ol.
§  Namanya Tidak Mengandung N-Il-N-Ol (Nomor –Il Dan Nomor –Ol Yang Sama). Gugus –OH Selalu Terikat Pada CH.
Contoh : CH3-CH-CH2-CH2-CH3 OH
(2-Pentanol)
Ciri Khas Alkohol Sekunder Ialah Atom C Yang Mengikat Gugus -OH Berikatan Dengan                  Satu Atom H.

B)      Alkohol Tersier


Jika Gugus -OH Terikat Pada Atom C Tersier (Atom C Yang Mengikat Tiga Atom C Lainnya).
Ex:                 CH3
     CH3-C-CH2-CH2-CH3
            OH
   2 Metil-2pentanol
Ciri Khas Alkohol Tersier Ialah Atom C Yang Berikatan Dengan Gugus  -OH Tidak Mengikat Atom H.  

SIFAT ALKOHOL

Sifat Alkohol Di Kelompokkan Menjadi 2, Yaitu; Sifat Fisikanya Dan Sifat Kimianya

A) Sifat Fisik
          Alkohol Rantai Pendek  Bersifat Polar Sehingga Dengan Baik Larut Dalam Air Serta  Memiliki Titik Didih Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Alkena. Dalam Hal Kepolaran Dan Titik Didih, Alkohol Rantai Pendek Memilki Kemiripan Sifat Dengan Air. Hal Tersebut Disebabkan Karena Air Dan Alkohol Keduanya Memilki Gugus -OH. Gugus -OH Ini Bersifat Polar Sehingga Menyebabkan Air Dan Alkohol Bersifat Polar Pula. Adapun Titik Didih Yang Tinggi Disebabkan Oleh Adanya Ikatan Hidrogen Antara Molekul Air, Antar Molekul Alkohol Atau Antar Molekul Air Dan Alkohol. Ikatan Hidrogen Ini Juga Menyebabkan Alkohol Larut Dalam Air.

B)Sifat Kimia
          Alkohol Bersifat Mudah Terbakar Selain Itu Gugus OH Merupakan Gugus Yang Cukup Reaktif Sehingga Alkohol Mudah Terlibat Dalam Berbagai Jenis Reaksi. Adapun Reaksi-Reaksi Yang Umum Terjadi Pada Alkohol Adalah Sebagai Berikut :
§  Reaksi Oksidasi Reaksi Oksidasi Pada Alkohol Juga Dapat Berlangsung Melalui Reaksi Antara Alkohol Dan Oksigen. Misalnya Reaksi Pembakaran Pada Spirtus.
§  Reaksi Dengan Asam Karboksilat. Ester Dibuat Melalui Reaksi Antara Alkohol Dan Asam Karboksilat Yang Disebut Reaksi Esterfikasi.

TATA NAMA ALKOHOL
           Penamaan Senyawa Monoalkohol Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara, Yaituberdasarkan Aturan IUPAC Dan Cara Trivial.

A.Tata Nama Alkohol Berdasarkan IUPAC
1.      Terlebih Dahulu Menentukan Rantai Karbon Terpanjangyang Mengandung Gugus -OH. Selanjutnya, Rantai Karbon Terpanjang Tersebut Di Beri Nama Rantai Alkananya, Tetapi Akhir Huruf A Digantikan Dengan Ol. Ex; Butanol, Pentanol, Heksanol Dan Sebagainya.
2.      Penomoran Dimulai Dari Atom C Ujung Yang Terdekat Dengan Gugus -OH.
3.      Senyawa Alkohol Yang Memilki Gugus Alkil Dan Rantai Terpanjangnya Ekuivalen Darikedua Ujungnya Terhaap Gugus -OH, Gugus Alkil Tersebut Harus Memperolehnomor Yang Lebih Kecil.Jika Pada Suatu Rantai Alkohol Terdapat Lebih Dari Satu Gugus Alkil Yang Berbeda Dan Gugus -OH Terikat Pada Ato C Dengan Posisi Yang Ekuivalen Dari Kedua Ujung Rantai Terpanjang, Penomoran Dilakukan Dengan Menempatkan Gugus Alkil Yang Lebih Besar Pada Atom C Dengan Nomor Yang Lebih Kecil.
4.      Urutan Penulisan Cabang Alkil Dilakukan Sesuai Dengan Urutan Abjad.

B. Tata Nama Monoalkohol Berdasarkan Cara Trivial. Pada Tata Nama Alkohol Cara Trivial Ini,     Rutan Penulisan Cabang Alkil Dilakukan Sesuai Dengan Urutan Panjang Rantai Alkil (Metil, Etil, Propil, Dan Seterusnya ).



Keisomeran Pada Alkohol


1.      Keisomeran Struktur Senyawa-Senyawa Yang Memiliki Rumus Molekul Dan Gugus Fungsi Yang Sama, Tetapi Posisi Gugus Fungsinya Berbeda. Ex I-Propanol Berisomer Struktur Dengan Senyawa 2-Propanol. Cara Menentukan Jumlah Isomer Pada Suatu Senyawa Alkohol Pertama-Tama Tentukan Rangka Atom Karbonnya, Kemudian Aturlah Posisi Gugus Fungsi -OH.
2.      Keisomeran Optik Yaitu Tipe Isomer Suatu Senyawa Yang Memiliki Rumus Molekul, Gugus Fungsi, Dan Posisi Gugus Fungsi Sama, Tetapi Letak Atom Atom Atau Gugus Fungsinya Berbeda. Jika Atom C Yang Berikatan Dengan Gugus -OH Pada Senyawa Alkohol Mengikat Tiga Atom Atau Tiga Gugus Atom Yang Berbeda,Senyawa Tersebut  Memiliki Keisomeran Optik. Atom C Yang Mengikat Empat Atom Atau Gugus Atom Yang Berbeda Disebut C Asimetris (C Kiral).

Terdapat 2 Jenis Alkohol Yang Memiliki Isomer Optik, Yaitu;
A) Alkohol Sekunder Yang Memilki 2 Alkil Yang Berbeda Yang Terikat Pada C – OH;
B) Alkohol Tersier Yang Memiliki 3 Alkil Berbeda Yang Terikat Pada C – OH,

B. Polialkohol
          Polialkohol Adalah Alkohol Yang Memiliki Gugus –OH Lebih Dari Satu. Tata Nama Polialkohol Sama Dengan Tata Nama Monoalkohol,Tetapi Ditambah Awalan Untuk Menyatakan Untuk Menyatakan Jumlah Gugus –OH. Beberapa Contoh Polialkohol Sebagai Berikut.
     Ex:       HO-CH2-CH-CH2-OH  
                     OH
        1,2,3-Propanatriol
Senyawa Polialkohol Yang Banyak Di Gunakan Dalam Kehidupan Sehari-Hari Adalah Gliserol Dan Etilen Glikol.


Kegunaan Dan Dampak Penggunaan Alkohol

A. Monoalkohol
Metanol
1.      Sebagai Pengawet Mayat Atau Spesimen Biologi.
2.      Bahan Baku Untuk Mensintesis Senyawa Lain Seperti Metil Butirat.
3.      Dapat Menghasilkan Bahan Bakar Yang Memiliki Nilai Oktan Yang Tinggi.
4.      Bersifat Toksik (Beracun)Dalam Jumlah Sidikit (15ml) Dapat Menyebabkan Kebutaan Dan Dalam Jumlah Banyak Dapat Menyebabkan Kematian.

Etanol
1.      Digunakan Sebagai Zat Anti Septik,Pembersih Luka, Serta Pensteril Alat-Alat Kedokteran Dan Industri.
2.      Digunakan Untuk Pelarut Dalam Industri Parfurm,Obat Obatan, Zat Warna, Dan Kosmetik.
3.      Dapat Menghasilkan Bahan Bakar Yang Disebut Gosohol, Digunakan Sebagai Bahan Bakar Alternatif Yang Ramah Lingkungan.

Spirtus
*Digunakan Sebagai Bahan Bakar Lampu Petromak Dan Bunsen. Dan Lampu Spirtus Ini Biasanya Digunakan Untuk Proses Sterilisasi Di Labolatorium Mikrobiologi.

B.Polialkohol
Gliserol
*Sebagai Bahan Cairan Pembersih Telinga Dan Pelarut Obat Obatan, Ex Sirup Obat Batuk.
*Sebagai Bahan Kosmetik (Pelembab Kulit)
*Sebagai Bahan Baku Serat Plastik
*Sebagai Bahan Untuk Membuat Peledak,Yaitu Nitrogliserin

Glikol
*Digunakan Sebagai Pelarut Dan Bahan Baku Untuk Membuat Serat Sintesis Seperti Dacron.

Reaksi Alkohol
Reaksi-Reaksi Pada Alkohol Dapat Digunakan Sebagai Pengenal Alkohol.

.
1.Reaksi Dengan Logam Natrium
Alkohol Dapat Bereaksi Dengan Logam Na Membentuk Alkoksida Dan Gas Hidrogen. Contoh Reaksi Etanol Dengan Logam Natrium
C2H5―OH+ Na → C2h5ona +H2
Etanol                        Na-Etoksida
Reaksi Ini Dapat Digunakan Sebagai Reaksi Pengenal Alkohol
2.      Reaksi Oksidasi
Reaksi Oksidasi Alkohol Menghasilkan Hasil Reaksi Yang Berbeda-Beda, Tergantung Pada Jenis  Alkoholnya. Reaksi Oksidasi Alkohol Oleh Zat Oksidator Sedang, Seperti Larutan K2Cr2O7 Dalam Lingkungan Asam Dapat Digunakan Untuk Mengidentifikasi  Alkohol Primer, Alkohol Sekunder, Dan Alkohol Tersier.
        Alkohol Primer Teroksidasi Membentuk Aldehid Dan Dapat Teroksidasi Lebih Lanjut Membentuk Asam Kar-Boksilat.
Contoh:
CH3―CH2―OH  +  O2  Γ   CH3―COH+H2O
Etanol                                     Etanol
CH3―COH  +  O2  Γ   CH3COOH
Etanol                            Asam Etanol
        Alkohol Sekunder Teroksidasi Membentuk Keton.
        Alkohol Tersier Teroksidasi.
3.      Reaksi Dengan Oksigen Halida
Jika Alkohol Direaksikan Dengan Hidrogen Halida Akan Terbentuk Haloalkana Dan Air Dengan Reaksi:
R―OH+HX                                                 R― H2O
Contoh:
CH3― OH+Hcl                                          CH3―Cl+H2O
4.      Reaksi Esterifikasi
Alkohol Dengan Asam Karboksilat Dapat Menghasilkan Ester.
R―OH +  R― COOH    Γ    R―COOR’ +  H2O
Alkohol      Asam Karbosilat     Ester
Contoh:
C2H5OH + CH3COOH   Γ   CH3 ― COOC2H5 + H2O
Etanol         Asam Asetat         Etil Asetat
5.      Reaksi Dehidrasi Alkohol
Alkohol Jika Dipanaskan Dengan Asam Kuat, Maka Akan Terjadi Alkena Dan Air.
Contoh:
CH3―CH2―CH2―OH      Γ        CH2―CH= CH2 +  H2O                               
N―Propanol                                  1―Propena
Menurut Aturan Saytzeff, Pada Reaksi Dehidrasi Alkohol Primer, Atom H Dan Gugus OH Yang Terlepas Berasal Dari Atom-Atom C Yang Berdekatan. Sedangkan Pada Reaksi Dehidrasi Alkohol Sekunder, Atom H Yang Terlepas Berasal Dari Atom C Yang Terikat
Pada Rantai  C Terpanjang.

Alkohol Merupakan Senyawa Organik Yang Sangat Bermanfaat. Maka Dari Itu Usaha Untuk Membuat Alkohol Pun Semakin Besar. Inilah Reaksi Pembuatan Alkohol:
1.   Mereaksikan Alkil Halida (Haloalkana) Dengan Basa
Reaksi Antara Alkil Halida Dengan Basa Akan Menghasilkan Alkohol Dan Garam. 
RX + KOH → ROH + KX

Cara Ini Digunakan Secara Khusus Untuk Membuat Amil Alkohol Dalam Skala Besar, Yaitu Dengan Mereaksikan Kloropentana Dan KOH. Dari Hasil Eksperimen Dapat Disimpulkan Bahwa Alkil Iodida Lebih Cepat Reaksinya Daripada Alkil Bromida Maupun Alkil Klorida. Selain Itu Halida Primer Menghasilkan Hasil Alkohol Yang Lebih Banyak Dibandingkan Dengan Alkil Halida Sekunder Maupun Tersier.
2.   Mereduksi Aldehida Dan Keton
Reaksi Aldehida Oleh Hidrogen Menghasilkan Alkohol Primer.
RCHO + H2 → ROH
Sedangkan Reaksi Keton Oleh Hidrogen Menghasilkan Alkohol Sekunder.
ROR + H2 → ROH
Alkohol Tersier Tidak Dapat Dihasilkan Melalui Reaksi Reduksi.
3.   Hidrolisis Alkil Hidrogensulfat
Pembuatan Alkohol Dengan Cara Hidrolisis Alkil Hidrogen Sulfat Banyak Digunakan Untuk Membuat Etanol Perdagangan. Senyawa Etil Hidrogensulfat Yang Diperlukan Dibuat Dari Reaksi Adisi H2SO4 Pada Etena. Contoh:
CH3-CH2-SO3H + H2O → CH3CH2OH + H2SO4

4.   Hidrasi Alkena
Alkena Jika Dikenai Reaksi Hidrasi Dengan Adanya Asam Encer Akan Menghasilkan Alkohol. Sebagai Contoh, Hidrasi Etilena Akan Menghasilkan Etil Alkohol (Etanol). Reaksinya Adalah:
CH2=CH2 + H2O CH3CH2OH
5.   Hidrolisis Ester
Rumus Ester Suatu Asam Organik Adalah RCOOR'. Bila Ester Tersebut Dihidrolisis Dapat Menghasilkan Alkohol Dan Asam Karboksilat Menurut Persamaan Reaksi:
RCOOR' + H2O RCOOH + R'OH
Cara Hidrolisis Ini Ditempuh Saat Tidak Ada Cara Lain Untuk Membuat Suatu Alkohol Yang Diperlukan
6.   Menggunakan Reagen Grignard
Alkohol Primer, Sekunder Dan Tersier Dapat Dibuat Dengan Reagen Grignard. Reagen Grignard Adalah Senyawa Organometalik Dengan Rumus Umum Rmgx.
Langkah 1: CH3-Mg-Cl + HCHO → CH3-CH2-Omgcl
Langkah 2: CH3-CH2-Omgcl + H2O → CH3-CH2-OH + Mgcl(OH)



2.       Eter

            Eter Mempunyai Rumus Umum R-O-R’ Dengan R Dan R’ Dapat Merupakan Gugus Alkil Yang Sama. Bila Gugus Alkilnya Sama Disebut Sebagai Eter Simetris Dan Jika Tidak Sama Disebut Dengan Eter Majemuk. Eter Berisomer Gugus Fungsi Dengan Alcohol, Sebab Rumus Kimia Eter Sama Dengan Alkohol.Contoh Senyawa Eter Yang Paling Umum Adalah Pelarut Dan Anestetikdietil Eter (Etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter Sangat Umum Ditemukan Dalam Kimia Organik Dan Biokimia, Karena Gugus Ini Merupakan Gugus Penghubung Pada Senyawa Karbohidrat Dan Lignin.
Jenis Eter:
        Eter Tunggal : Eter Dengan Gugus Alkil Sama
        Eter Majemuk : Eter Dengan Gugus Alkil Berbeda

Eter Atau Alkoksialkana Merupakan Senyawa Turunan Alkana. Satu Atom H Rantai Alkana Diganti Oleh Gugus Alkoksi Sehingga Eter Mamiliki Dua Gugus Alkil.

      R – H       R – OR'
      Alkana            Eter
                                            
·  Rumus Umum Struktur ;   R – O -R'
·   Rumus Umum Molekul ; Cnh2n+2    

Struktur Eter
Eter Atau Alkoksi Alkana Merupakan Turunan Alkana Yang Mempunyai Struktur Berbeda Dengan Alkohol. Eter Mempunyai Rumus Umum R–O–R'. Dengan Gugus Fungsi –O– Yang Terikat Pada Dua Gugus Alkil. Gugus Alkil Yang Terikat Dapat Sama Dan Dapat Berbeda. Beberapa Contoh Senyawa Eter. Seperti Pada Tabel 4.3 Berikut.

No
R
Gugus Fungsi
R’
Rumus Struktur
1
―CH3
―O―
CH3
CH3 ―O― CH3
2
―C2H5
―O―
C2H5
C2H5 ―O― C2H5
3
―CH3
―O―
CH3
CH3 ―O― CH3
4
―C2H5
―O―
C2H5
C2H5―O― C2H5


TATA NAMA ETER
Penamaan Eter Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara, Yaitu Penamaan Alkil Eter (Cara Trivial) Dan Menurut Sistem IUPAC, Gugus –OR Disebut Gugus Alkoksi Sehingga Penataan Nama Senyawa Eter Dimulai Dengan Nama Gugus Alkoksi (Alkoksialkana) Diikuti Oleh Nama Rantai Utamanya.
1.      Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Nama Kedua Gugus Alkil Disebut Lebih Dahulu (Diurutkan Berdasarkan Abjad), Kemudian Di Tambahkan Eter. Jika Kedua Gugus Alkil Sama, Diawalan Di.
2.      Penamaan Alkoksialkana (IUPAC
Penataan Nama Senyawa Eter Dimulai Dengan Nama Gugus Alkoksi Diikuti Oleh Nama Rantai Utamanya. Gugus Alkoksi Dianggap Sebagai Cabang Yang Terikat Pada Rantai Induk.
 Di Bawah Ini Penataan Nama Eter Menurut Trivial Dan IUPAC
Rumus Struktur Eter
Nama Trivial
Nama IUPAC
(Alkoksialkana)
CH3 O CH3
Dimetil Eter
Metoksi Metana
CH3 O CH2 CH3
Etil Metil Eter
Metoksi Etana
CH3 CH2 O CH2 CH3
Dietil Eter
Etoksi Etena
2-etoksi pentana
Isopentil Etil Eter
2-Etoksi Pentana
Fenoksi propana
Fenil Propil Eter
Fenoksi Propana

SIFAT-SIFAT ETER
        Sifat-Sifat Eter Yaitu. Pada Keadaan Standar, Hampir Seluruh Senyawa Eter Berwujud Cair, Kecuali Dimetil Eter (Gas). Jika Dibandingkan Dengan Senyawa Alkohol, Titik Didih Dan Titik Leleh Eter Lebih Keci. Ini Terjadi Karena Antar Molekul Eter Tidak Membentuk Ikatan Hidrogen. Eter Juga Cenderung Bersifat Nono Polar, Sehingga Kelarutannya Dalam Air Sangat Kecil. Selain Itu Eter Bersifat Mudah Terbakar. Dibandingkan Terhadap Alkohol, Eter Jauh Kurang Reaktif Kecuali Dalam Hal Pembakaran.Eter Jauh Lebih Mantap (Lebih Kurang Reaktif) Dibandingkan Alkohol. Eter Tidak Bereaksi Dengan Logam Natrium. Sifat Ini Dapat Digunakan Untuk Membedakan Alkohol Dengan Eter.

    Keisomeran
Eter Memilki Dua Isomer, Yaitu Isomer Struktur Dan Isomer Fungsional.
I.            Isomer Struktur
Isomer Struktur Ialah Senyawa Yang Memiliki Rumus Molekul Sama, Namun Rumus Strukturnya Berbeda. Contohnya Dietil Eter Memiliki Isomer Struktur Dengan Metil Propil Eter Dan Metil Isopropil Eter.
Ii.            Isomer Fungsional
Alkohol Dan Eter Keduanya Memiliki Rumus Umum Yang Sama, Akan Tetapi, Keduanya Memiliki Jenis Gugus Fungsional Yang Berbeda. Dua Senyawa Yang Memiliki Rumus Umum Molekul Sama Namun Gugus Fungsionalnya Berbeda Disebut Memiliki Keisomeran Fungsional. Eter Berisomer Fungsional Dengan Alkohol.

Alkohol Dengan Rumus Umum R–OH Dan Eter Dengan Rumus Umum
Contoh:
                         C2H7–OH                 Dengan                CH3– O – C2H5
                          1–Propanol                                        Metoksi Etana                     
                           (Propil Alkohol)                                (Etil–Metil Eter)
Kedua Senyawa Tersebut  Mempunyai Rumus Molekul Sama, Yaitu C3H8O Sedangkan Gugus Fungsinya Berbeda. Jadi, Alkohol Dan Eter Mempunyai Keisomeran Fungsi.

           
.
 Pembuatan Eter
Umumnya Eter Dibuat Dari Dehidrasi Alkohol. Dietil Eter Dapat Dibuat Melalui Pemanasan Etanol Dengan Asam Sulfat Pekat Pada Suhu Sekitar 140°C Hingga Reaksi Dehidrasi Sempurna.
Pembuatan Eter Dari Alkohol CH3CH2OH + HOCH2CH3H2SO4→ CH3CH2–O–CH2CH3 + H2O

Kegunaan Dan Dampak  Eter
Senyawa Dietil Eter Biasa Digunakan Sebagai Zat Anestetik (Pemati Rasa Atau Obat Bius) Yang Diberikan Melalaui Pernafasan Namun Penggunaan Dietil Eter Dapat Menyebabkan Iritasi Saluran Pernafasan Dan Merangsang Sekresi Lendir. Selain Itu Eter Juga Digunakan Sebagai Pelarut Non Polar Untuk Melarutkan Senyawa Non Polar Pula, Seperti Lemak, Lilin Dan Minyak. Eter Dapat Menyebabkan Mual Dan Muntah Selama Waktu Pemulihan. Karena Dampak Negatif Ini, Eter Sudah Jarang Dipakai Di Negara-Negara Maju.



1.      Permasalahannya: 
    Mengapa Alkohol Dapat Bereaksi Dengan  Logam Natrium Sedangkan Eter Tidak Dapat Bereaks Dengan Logam Natrium ?
2.      Bagaimana Mekanisme Pembuatan Alkohol Menggunakan Reagen Grignard?

Daftar Pustaka: