Materi Sterokimia 2
Tujuan
Pembelajaran :
1. Menentukan
Konfigurasi Mutlak dan Relatif Bedasarkan Teori Chan-Ingold-Prelog
2. Memahami
Teknik Pemisahan Campuran Resemik Pada Senyawa Kiral
Bahan Kajian :
1. Konfigurasi
Mutlak Dan Relatif
2. Pemisahan
Campuran Resemik
A. Konfigurasi Mutlak Dan Relatif
1.
Penetapan
Konfigurasi Sistem (R) dan (S)
Konfigurasi Mutlak adalah Konfigurasi yang mengikat 4
gugus di sekitar satu atom karbon kiral, yang dilambangkan dengan (R) dan (S).
Sepasang enanomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Misalnya (+) gliseraldehida dan (-)
gliseraldehida mempunyai konfigurasi berlawanan.
Pada akhir abad 19 diputuskan penggandaan bahwa (+)
gliseralehida mempunyai konfigurasi mutlak dengan OH pada karbon 2 berada di
kanan. Arah pemutaran bidang polarisasi
cahaya oleh suatu sifat fisika. Konfigurasi mutlak suatu enantiomer
adalah khas struktur molekulnya. Tak
terdapat hubungan yang sederhana antara konfigurasi mutlak suatu entantiomer
tertentu dan arah perputaran bidang polarisasi cahaya.
Telah ditunjukkan bagaimana arah pemutaran bidang
polarisasi cahaya dapat dinyatakan oleh (-) dan (+). Diperlukan juga suatu
system yang menyatakan konfigurasi mutlak yakni, penataan yang sesungguhnya dari
gugus dari sekelilingi suatu karbon kiral. System ini adalah system (R) dan (S)
atau system Chen-Ingold-Prelogk. Huruf (R) berasal dari kata latin, Rectus
“kanan”, sedangkan (S) berasal dari kata latin, sinister “Kiri”. Atom karbon
kiral apa saja mempunyai konfigurasi (R)
dan (S) oleh karena itu, suatu enantiomer adalah (R) dan enantiomer lainnya
adalah (S). suatu campuran resemik ditandai dengan (R) dan (S).
Dalam system (R) dan (S), gugus-gugus yang diberi
urutan prioritas dengan menggunakan perangkat atau aturan yang sama seperti
yang digunakan dalam system (E) dan (Z). hanya saja urutan prioritas ini
dgunakan dengan cara sedikit berbeda. Untuk memberikan konfigurasi (R) dan (S)
kepada suatu karbon kiral:
1.
Urutkan ke empat gugus atau atom yang terikat pada
atom C kiral, sesuai urutan prioritas aturan deret Chan-Ingold-Prelog
2.
Proyeksikan molekul itu sedemikian sehingga gugus yang
berprioritas rendah berarah ke belakang
3.
Pilih gugus
dengan prioritas tertinggi dan tariklah suatu anak panah bengkok ke gugus
dengan prioritas tertinggi berikutnya
4.
Jika panah
ini searah jarum jam, maka konfigurasinya adalah R, jika berlawanan arah
konfigurasi S.
Sebagai ilustrasi diambil
enantiomer-enantiomer 1-bromo-1-kloroetana.
1.
Urutkan
keempat gugus. Disin urutkan prioritas kempat atom itu adalah nomor atomnnya.
Br(tertinggi), Cl, C, H (terendah)
2.
Gambar
proyeksi dengan atom berprioritas rendah (H) ada di belakang.
3.
Tarik anak
panah dari atom berprioritas tertinggi (Br) ke atom berprioritas tertinggi kedua
(Cl).
4.
Berikan (R)
dan (S). Perhatikan bagaimana singkatan (R) dan (S) dimasukkan ke dalam
penamaan.
Dengan menggunakan sebuah molekul,
akan mudah menaruh suatu struktur dalam posisi yang benar untuk memberikan (R)
dan (S) kepada struktur itu. Bagunlah model itu, pegang gugus yang berprioritas
terendang dengan satu tangan, putar model itu sedemikian mungkin sehingga
ketiga gugus lainnya menghadap anda.
Penetapan
Konfigurasi (D) dan (L)
Konfigurasi
Relatif adalah perbandingan penataan satu kiral yang sudah diketahui
orientasinya yang dilambangkan dengan (D) dan (L).Molekul dapat memiliki
beberapa pusat stereogenik, termasuk ikatan ganda dengan konfigurasi E atau Z
dan atom tetrahedral asimetris. Jumlahs tereoisomer maksimum yang dapat
dihasilkan dari n pusat stereogenik adalah 2n.
Ada beberapa cara untuk mewakili molekul dengan
beberapa pusat stereogenik.Pada saat ini, metode yang paling umum dalam kimia
organik untuk menggambarkan molekul dalam konformasi diperpanjang dengan
rantaiterpanjang sejajar horizontal.
Kemudian substituen menunjuk arah kedalam ataukeluar
dan naik atau turun di setiap sisi tetrahedral dari substitusi,yang
diwakilioleh ikatan garis baji dan garis putus-putus. Empat kemungkinan
stereoisomer dari 2,3,4-trihydroxybutanal ditunjukkan dengan cara ini pada
Gambar 2.4.Konfigurasi di setiap pusat ditentukan sebagai R atau S. Isomer juga
dapatdicirikan sebagai syn atau anti.
Dua substituen yang berdekatan menunjuk ke
arah yang sama (atau keluar) adalah syn ,sedangkan yang menunjuk dalam arah
yang berlawanan adalah anti.
Untuk molekul dengan lebih dari satu pusat
stereogenik, pasangan harusenansiomerik memiliki konfigurasi yang berlawanan di
setiap pusat. Keduahubungan enansiomer ditunjukkan pada Gambar 2.4. Ada empat
pasangan lainyang tidak memenuhi persyaratan ini,tetapi struktur masih
stereoisomer.
Molekul yang stereoisomer tetapi tidak enantiomer
disebut diastereomer, dan empat darihubungan ini ditunjukkan dalam Gambar 2.4.
Molekul yang diastereomer memiliki konstitusi yang sama (konektivitas)
tetapi berbeda dalam konfigurasi pada satu atau lebih dari pusat
stereogenik. Posisi dua diastereomer yang memilikikonfigurasi yang berbeda
disebut epimerik. Sebagai contoh, anti
-2R,3R dan syn-2R,3S stereoisomer memiliki konfigurasi yang sama di C (2),
tetapi epimerik di C(3). Tidak ada yang unik tentang cara di mana molekul pada
Gambar 2.4diposisikan, kecuali penggambaran konvensional diperpanjang rantai
horizontal.Sebagai contoh, tiga representasi lain di bawah ini juga
menggambarkan anti -2R,3S
stereoisomer.
Cara lain untuk mewakili molekul dengan beberapa
stereocenters adalahdengan rumus
proyeksi fischer. Rantai utama molekul selaras secara vertikal,dengan (oleh
konvensi) yang paling teroksidasi diletakkan paling atas dari rantaidi atas.
Substituen yang di tampilkan horizontal ke arah pembaca.
Dengan demikian ikatan karbon-karbon vertikal jauh
dari penampil sepanjang atomkarbon. Rumus proyeksi Fischer mewakili suatu
konformasi eklips secarakeseluruhan dari rantai vertikal. Karena proyeksi
ikatan horizontal dari bidangkertas, setiap reorientasi struktur tidak harus
mengubah bentuk ini. Rumus proyeksi fischer dapat reorientasi hanya dalam
bidang kertas.
Rumus proyeksi Fischer menggunakan sistem alternatif
untuk menentukan kiralitas. Kiralitastertinggi bernomor kiral pusat (yang
paling jauh dari teroksidasi terminus, yaitu,yang paling dekat dengan bagian
bawah dalam orientasi konvensional), ditetapkansebagai D atau L, tergantung
pada apakah itu seperti D-atau L-enantiomer gliseraldehida, yang merupakan
senyawa referensi. Dalam orientasi konvensional,D-substituen berada di sebelah
kanan dan L-substituen yang ke kiri.
Konfigurasi relatif dari substituen berdekatan dalam
rumus proyeksiFischer yang ditunjuk erythro jika mereka berada di sisi
yang sama dan threomberada di seberang samping. Stereokimia
dari stereocenters yang berdekatan
juga dapat berguna diwakil oleh rumus proyeksi Newman. Gambar 2.5 menunjukkan
2,3,4-trihydroxybutanal(sekarang juga dengan nama karbohidratnya, e rythrose
dan threose, sebagairumus proyeksi Fischer maupun yang selanjutnya dan
representasi Newman.
Karena rumus proyeksi Fischer mewakili konformasi yang
terhalang rantaikarbon, orientasi relatif dari dua substituen berdekatan
berlawanan darirepresentasi lanjutan yang terhubung. Substituen berdekatan yang
anti direpresentasi lanjutan yang berada di sisi yang sama dari rumus proyeksi
Fischer,sedangkan yang berdekatan dengan substituen yang syn dalam representasi
lanjutan adalah di sisi berlawanan dalam Proyeksi Fischer.
Seperti dengan representasi lanjutan, sepasang
enansiomerik diwakili oleh rumus proyeksiFischer yang memiliki konfigurasi yang
berlawanan di semua pusat stereogenik (Digambarkan sebagai kiri atau
kanan.)
B.
Pemisahan
Suatu Campuran Rasemik
Dalam
kebanyakan reaksi di laboratorium, seorang ahli kimia menggunakan bahan baku
akiral maupun resemik dan memperoleh produk akiral dan resemik. Oleh karena itu
sering kiralitas preaksi dan produk diabaikan.
Berlawanan
dengan reaksi kimia di laboratorium, kebanyakan reaksi biologis mulai dengan
pereaksi kiral atau akiral yang menghasilkan produk-produk kiral. Reaksi
biologis ini dimungkinkan oleh katalis biologis yang disebut enzyme, yang
bersifat kiral. Karena ersifat kiral mereka bisa berlaku sangat selektif dalam
kegiatan kataliknya. Misalnya, bila suatu organisme mencernakan campuran
alanine resemik, maka hanya (S) alanine yang tergabung ke dalam bangunan
protein. (R) alanine tak digunakan dalam protein.
Dalam
laboratorium fisis suatu campuran resemik menjadi enantiomer-enantiomer murni
disebut resolusi campuran resemik itu. Pemisahan natrium ammonium terrarat
resemik oleh Pasteur adalah resolusi campuran tersebut.
Suatu cara
untuk memisahkan resemik adalah mengolah campuran itu dengan suatu
mikroorganisme, yang hanya akan mencerna salah satu dari kedua enantiomer itu.
Misalnya (R) –nikotina murni dapat diperoleh dari (R) (S) – nikotina dengan
menginkubasi campuran resemik itu dengan bakteri Pseudomonas Putida yang
mengoksidasi (S)-nikotina, tetapi tidak (R)-enantiomer.
Teknik yang
sangat umum untuk memisahkan sepasang enantiomer ulah mereaksikan mereka dengan
suatu regansiral kiral sehingga diperoleh sepasang produk diastereometik. Jadi,
sepasang diastereomer dapat dipisahkan oleh cara fisika biasa, seperti
kristalisasi. Sebagai ilustrasi, (R) (S)-RCO2H suatu campuran resemik asam
karbosilat akan dipisahkan secara laboratorium ®-RCO2H dan (S)-RCO2H ialah
kedua enantiomer itu. Suatu karbosilat akan bereaksi dengan suatu amina,
membentuk suatu garam.
Reaksi asam
(R) (S) karbosilat dengan suatu amina, yang berupa suatu enantiomer murni
menghasilkan sepasang garam diastereomer. Garam amina dari asam (R) dan garam
amina dari asam (S).
Dalam reaksi
ini produk yang mungkin hanyalah garam (R,S) dan garam (S,S) yang bukan
enantiomer satu dari yang lain. Enantiomer kedua garam ini masing-masing ialah
garam (S,R) dan garam (R,R). Tak satupun garam ini akan terbentuk, karena hanya
digunakan (S) amina.
Setelah
pemisahan, masing-masing garam diasterometik ini diolah dengan basa kuat untuk
memperoleh kembali aminanya. Amina dan ion karbosilat dapat dipisahkan oleh
ekstraksi dengan pelarut seperti dietil eter .
Resolusi
asam resemik bergantung pada pembentukan garam, dengan menggunakan suatu
enantiomer tunggal suatu amina kiral. Amina lazim digunakan adalah amfetamina,
yang dapat diperoleh sebagai enantiomer-enantiomer secara komersial dan
strikhina dalam alam.

permasalahan:
1.bagaimana Menentukan Konfigurasi Mutlak dan Relatif Bedasarkan Teori Chan-Ingold-Prelog 2.bagaimana penataan kiri atau kanan atom-atom disekitar sebuah atom karbon dapat mengakibatkan isomer.
SUMBER:
1.
Fessenden.
2005.
Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta:Erlangga
2. Brady, James
E.Kimia
Organik.Jakarta:Erlangga
Terima kasih sdri Enda atas materinya, ingin memperjelas kembali seperti apakah yg dapat kita gunakan untuk memberikan bayangan cermin pada contoh senyawa kiralitas?
BalasHapusSaya ingin menambahkan sedikit tentang postingan anda. Proses untuk pemisahan resemik menjadi enantiomer (+) dan (-) dinamakan resolusi. Untuk memisahkan dua enantiomer, maka harus direaksikan dengan pereaksi kiral. Hasilnya merupakan diastereomer dan ini memberikan semua sifat-sifat yang berbeda (sifat ke kiralan dan ke akiralan), sehingga dapat dipisahkan melalui metode-metode yang umum. Prinsip ini dituliskan sebagai berikut :
BalasHapusSepasang enantiomer pereaksi kiral diastrereomer (dapat dipisahkan)
R R – R
+ R
S S – R
Sebagai contoh kita aakan memisahkan R dan S asam laktat. Kita reaksikan campuran ini dengan basa kiral. Banyak basa semacam ini yang terdapat di alam, seperti striknin dan kuanin. Asam dan basa bereaksi membentuk garam.
( R )-asam (R,S)-garam
+ (S)-basa
(S)-asam (S,S)-garam
Kemudian garam-garam stereoisomer dapat dipisahkan melalui kristalisasi bertahap. Melalui reaksi dengan asam kuat seperti HCl. Garam-garam ini membebaskan enantiomer-enantiomer kembali.
(R,S)-garam + HCl ( R )-asam + (S)-basa H+Cl–
(S,S)-garam + HCl (S)- asam + (S)- basa H+Cl–
Tolong jelaskan apa yang di maksud kiral?
BalasHapus
BalasHapusDalam postingan anda menyampaikan bahwa ada Cara lain untuk mewakili molekul dengan beberapa stereocenters adalahdengan rumus proyeksi fischer. Jadi tolong jelaskan yang dimaksud dengan rumus proyeksi fischer dan bagaimana bentuk rumus tersebut ?
saya ingin bertanya mengenai pernyataan "Tidak terdapat hubungan yang sederhana antara konfigurasi mutlak suatu enantiomer tertentu dan arah perputaran bidang polarisasi cahaya olehnya". jelaskan mengapa demikian, berikan contohnya!
BalasHapusterima kasih
Selamat malam saudari Enda saya ingin meminta penjelasan tentang Konfigurasi relative menggunakan arah orientasi D (dekstro) dan L (levo) !
BalasHapusMengapa untuk setiap sikloheksana ter-cis 1,2-disubsitusikan, 1 substituen harus aksial dan substituent yang lainnya harus ekuatorial?
BalasHapusMengapa untuk setiap sikloheksana ter-cis 1,2-disubsitusikan, 1 substituen harus aksial dan substituent yang lainnya harus ekuatorial?
BalasHapusTioga-Stu is titanium a conductor - Titsanium Arts
BalasHapusTioga-Stu suunto 9 baro titanium is a high performance aluminum-caste-steel-steel-casting titanium scrap price aluminum casting race tech titanium in an alloy of aluminum, titanium linear compensator copper hypoallergenic titanium earrings and zinc. Tioga-Stu is built in